Raja Ampat, Surga Kecil yang Terhilang
Helloo. Kali ini saya akan berbagi pengalaman luar biasa saat saya pergi mengunjungi beberapa tempat di Raja Ampat. Yang sebelumnya hanya mampu dikagumi melalui foto-foto di internet dan beberapa majalah. Kalian pasti pernah dengar tentang Raja Ampat, surga kecil yang terhilang. Begitu cantik dengan air kristal birunya dan memiliki begitu banyak diving spot yang luar biasa indahnya. Kabupaten Raja Ampat merupakan daerah Kepulauan yang luas dan terletak di Provinsi Konservasi Papua Barat, Indonesia.
Bagaimana Cara Kesana
Terbang ke Sorong
Jadi, bagaimana cara ke Raja Ampat? Mudah saja, pertama kalian harus mencapai Kota Sorong yang merupakan pintu gerbang menuju Raja Ampat. Dari Jakarta sudah tersedia penerbangan langsung tanpa transit ke bandara Domine Eduard Osok, Sorong. Penerbangan ke Papua dari wilayah barat Indonesia biasanya dilakukan mulai tengah malam dan sampai di Papua di saat pagi hari. Beruntungnya, saat keluar dari pesawat kalian akan disuguhi pemandangan dari matahari terbit, lukisan indah Sang Pencipta yang mewarnai langit.
Setelah sampai di Sorong, kalian masih harus melewati perjalanan menuju ke daerah-daerah di kepulauan Raja Ampat. Biasanya kalau kalian sudah memesan resort, ada jasa speed boat jemput langsung dari Sorong ke wilayah dimana resort pilihan kalian berada. Sayangnya biaya resort di Raja Ampat begitu mahal dan penjemputan melalui Sorong pun lebih mahal, apalagi jika anda hanyalah solo traveler. Untuk menghemat kantong, kalian bisa menginap di Guest House atau beberapa tempat tinggal lainnya yang dikelola masyarakat lokal. Bukan hanya lebih murah, tapi juga lebih baik bagi usaha masyarakat lokal itu sendiri.
Kapal ke Waisai
Untuk mencapai daerah-daerah di Raja Ampat, tersedia transportasi publik dari Sorong ke Waisai (pusat kota di Kabupaten Raja Ampat) berupa kapal cepat atau kapal feri. Dari bandara kalian harus menuju ke Pelabuhan Rakyat Kota Sorong yang lokasinya berbeda dengan pelabuhan untuk kapal PELNI. Dari bandara ke pelabuhan rakyat, kalian bisa naik angkot atau ojek.
Gambar di atas merupakan tampak Pelabuhan Rakyat Kota Sorong. Perjalanan dengan kapal-kapal ini memakan waktu mulai dari 2 sampai 4 jam, bahkan mungkin lebih lama, tergantung jenis kapal yang kalian pilih. Pilihan yang paling baik menurut saya adalah dengan kapal cepat yang memiliki waktu tempuh maksimum mencapai 2 jam perjalanan.
Membayar Biaya Masuk Kawasan Konservasi
Sebelum kalian masuk ke daerah konservasi Raja Ampat, kalian harus bayar biaya masuk wilayah konservasi yang sangat mahal menurut saya. Harganya berbeda antara wisatawan asing dan mancanegara. Biaya masuk untuk wisatawan asing adalah 1 juta rupiah dan setengah harga untuk wisatwan domestik. Setelah membayar kita akan mendapatkan kartu yang berlaku selama satu tahun.
Penginapan
Saya tinggal di sebuah Guest House sekitar 30 menit dari Waisai dengan perahu motor. Di sebuah pulau indah dengan nama Pulau Kri. Saat itu saya menetap di Koranu Fyak Bungalow. Saya dijemput oleh perahu dari guest house penginapan dan langsung menuju ke Pulau Kri. Tempat dimana saya akan tinggal, menyelam, berenang, snorkling, dan bersantai di tepi pantai. Biaya penjemputan tentu saja lebih murah bila dilakukan dari Waisai apabila dibandingkan dengan penjemputan dari Sorong.
Ada banyak sekali tempat tinggal murah milik masyarakat lokal di Pulau Kri. Namun jika kalian ingin tinggal di resor mewah, kalian bisa tinggal di Kri Eco Resort. Saya lebih memilih tinggal dengan masyarakat lokal dibandingkan di penginapan kelas berbintang milik pengusaha asing.
Berikut ini Destinasi Wisata Raja Ampat, Papua Barat.
Woo, Raja ampat tak kan terlupakan. Walau blum sampai ke wayag setelah membaca tulisan ini sy bisamerasakan betapa indahnya Pulau Kri, pasir timbul dan wayag. Smoga Tuhan mengijinkan sy bisa menikmati keindahan ciptaanNya .
Amin.. Semoga terwujud impiannya ya 😉
Very beautiful….. Panorama Indah dgn pulau2 Kars nan tersebar bak mutiara di tengah Samudera…sungguh luar biasa Karya KeagunganMU Tuhan bagi Tanah Papua. S’moga tetap terjaga kelestarianx sbg Destinasi Wisata yg dpt diwariskan sampai generasi yg akan datang.
Amin, semoga anak cucu kita masih bisa menikmati indahnya bumi.. Papua itu tanah perjanjian yang sangat cantik.
Beb aku agak penasaran dengan judulnya…hihihi
Kenapa pilihan katanya “terhilang” ya?
Hhmm. Pertanyaan bagus. Knapa ya?
Hahaa, biar lebih puitis sih tujuannya. Dr terjemahan ‘hidden’ kan tersembuyi, kyknya kok kurang pas. Udang kali tersembunyi d bawah batu 😀 #ehh di balik batu maksudnya.
Nah, Raja Ampat kan dulu terpencil, gk banyak org yg tau, lautnya masih terjaga, tapi dia selalu ada. Nah skrg sudah terkenal, sudah ditemukan lah surga yg hilang itu (surga buat pecinta bawah laut lah kira2) 😉