Pulau Lembeh, Bitung, Sulawesi Utara
Pulau Lembeh mungkin tidak sepopuler Kepulauan Raja Ampat di ufuk timur Indonesia atau Taman Nasional Bunaken. Namun destinasi wisata selam di daerah ini tidak kalah indahnya dengan di Raja Ampat maupun Bunaken. Para penggila selam tentu saja sudah tidak asing lagi dengan nama Pulau Lembeh atau Selat Lembeh. Daerah ini sangat terkenal di antara para divers karena keunikan hewan-hewan bawah lautnya.
Dimanakah Pulau Lembeh Itu?
Wajar saja jika nama pulau ini terdengar asing bagi para petualang non-penyelam, karena tujuan utama wisata ke Pulau Lembeh sampai saat ini adalah untuk menyelam. Jadi dimanakah Pulau Lembeh Itu?
Secara administratif Pulau Lembeh masuk dalam wilayah Kota Bitung, Sulawesi Utara, Indonesia. Seperti namanya, Lembeh adalah sebuah pulau tersendiri yang terpisah dari Pulau Sulawesi. Letaknya sangat dekat dengan Kota Bitung, sekitar 12 sampai 15 menit dari pelabuhan di Kota Bitung.
Bunaken atau Lembeh?
Menyelam di Sulawesi Utara mungkin lebih identik dengan mengunjungi Pulau Bunaken yang jauh lebih terkenal ketimbang Lembeh. Kalau begitu untuk apa ke Pulau Lembeh? Lebih cantik Bunaken atau Lembeh? Kedua destinasi ini tidak bisa dibandingkan keindahannya. Masing-masing memiliki kelebihannya sendiri.
Bunaken diketahui terkenal dengan keindahan terumbu karang dan ikan-ikan berkelompok yang hidup berdampingan dalam ekosistem terumbu karang, sementara Lembeh dikenal akan keunikan biota yang hidup di dalamnya. Lembeh sendiri adalah surga bagi para pecinta makrofotografi.
Makrofotografi adalah fotografi dengan jarak yang sangat dekat untuk mendapatkan detail foto yang tinggi. Objek fotonya biasanya sangat kecil. Inilah yang sangat saya sukai dari Pulau Lembeh, seni menemukan hewan-hewan yang begitu hebatnya berkamuflase di lingkungan sekitar.
Menyelam di Lembeh
The Mecca of Macro Photography adalah sebutan lain untuk Pulau Lembeh. Sayang sekali, tidak banyak turis domestik yang tahu mengenai tempat ini. Bahkan tidak ada satupun turis domestik yang saya temui di sini, juga tidak banyak tulisan di bahasa Indonesia mengenai Lembeh. Tahukah anda bahwa pulau ini memiliki banyak sekali spesies-spesies endemik?
Endemik berarti bahwa spesies hewan atau tumbuhan tertentu hanya hidup pada suatu tempat tertentu. Artinya banyak jenis biota bawah laut yang hanya bisa ditemukan di sini, satu-satunya di dunia. Banyak sekali hewan yang aneh dan baru pertama kali saya lihat. Tingginya keendemikan ini kemungkinan dipengaruhi oleh kondisi perairan yang spesifik di Selat Lembeh. Selat yang memisahkan Kota Bitung dan Pulau Lembeh.
Selat ini terhindar dari arus laut yang kuat (di sebagian besar lokasi). Tanpa keberaadaan arus laut, kondisi perairan di sekitarnya bisa dikatakan sangat tenang. Akibatnya substrat berpasir adalah kondisi yang paling sering ditemui di sebagian besar titik penyelaman dan jarang sekali ditemui ekosistem terumbu karang dengan ikan berwarna-warni di sekitarnya.
Muck Diving yang Pertama Kali
Pernah dengar istilah Muck Diving? Seperti sebutannya muck diving adalah penyelaman yang dilakukan pada daerah dengan sedimen berpasir atau berlumpur. Kedengarannya memang tidak asik dan lebih baik menyelam di daerah dengan terumbu karang yang cantik. Beruntungnya pengalaman pertama itu saya lakukan di tempat yang tepat. Muck diving tidaklah se-boring itu di Lembeh.
Awalnya memang sedikit mengecewakan, setelah masuk ke air dan yang terlihat hanyalah hamparan pasir yang hampa. Kelihatan seperti padang pasir, hanya saja di dalam air laut. Tapi setelah menyaksikan begitu banyak kehidupan yang bertahan di bawah sana, pendapat tersebut berubah.
Menyelam di Lembeh seperti main petak umpet, biota-biota ini bersembunyi dan para penyelam berusaha mencari. Pemandu selamnya pun sangat hebat, mereka selalu mampu menemukan hewan-hewan yang hampir kasat mata. Biota-biota di sini sangat kecil atau sangat hebat bermimikri, susah sekali membedakannya.
Ada apa saja di Selat Lembeh? Nantikan cerita selanjutnya.