Site icon Get Lost Safely

Menara Eiffel Paris, Tempat Paling Romantis di Dunia?

Menara yang sangat terkenal dan tentu saja termasuk dalam daftar ‘tempat yang sangat ingin dikunjungi’ oleh sebagian besar wanita. Bagaimana tidak,  Paris yang dilabeli sebagai kota mode dunia merupakan salah satu tempat yang selalu dikaitkan dengan kata ajaib di dalam mimpi sebagian besar wanita romantis. Banyak film dan kisah cinta yang menggunakan kota Paris sebagai Tempat Kejadian Perkara alias TKP kisah-kisah teromantis yang bisa dibayangkan dan tentu saja menara eiffel selalu jadi salah satu bagian dari cerita kota Paris.

Masa kecil saya dulu, sebagian besar saya habiskan di desa di pedalaman Papua. Sering sekali saya lihat di televisi, juga gambar-gambar menara eiffel dari majalah dan buku pelajaran sekolah. Saya sering membayangkan suatu saat bisa menginjakkan kaki di Eropa, pergi ke Paris dan melihat langsung menara yang merupakan ikon kota Paris bersama kekasih tercinta diiringi musik biola romantis sembari mengagumi keindahan struktur terkenal dunia ini. Yah, semacam tipikal mimpi seorang gadis cilik. Impian masa kecil saya itu sempat padam. Jangankan ke Paris, keluar dari Pulau Papua saja sedikit tidak mungkin untuk saya pada waktu itu.

Menara Eiffel ini adalah bangunan paling tinggi di Paris, Prancis yang mencapai 325 meter secara keseluruhan (tingginya kira-kira sama dengan bangunan 81 lantai). Dinamai eiffel sesuai dengan nama sang perancang, Gustave Eiffell. Pembangunannya selesai di tahun 1889 dan terletak sangat dekat dengan aliran Sungai Seine.

Taukah kalian bahwa pada awalnya menara Eiffel direncanakan untuk dibangun di Barcelona? Ya, rancangannya ini awalnya didaftarkan ke Pameran Universal Barcelona 1888, tapi karena desainnya yang dianggap aneh, mahal dan tidak cocok dengan kota Barcelona akhirnya rancangan tersebut ditolak. Gustave kemudian mengirimkan drafnya ke pihak yang bertanggung jawab untuk Pameran Universal di Paris dan akhirnya Menara ini pun dibangun di kota Paris.

Saya sangat bersemangat sekali saat akan berkunjung ke Menara Eiffel, wahh rasanya seperti nonton TV live. Saya sudah punya versi film tersendiri dalam kepala, lambang kota paris yang terkenal sebagai kota berseni, bahkan pengamennya pun sangat romantis dengan musik-musiknya. Tentu saja itu hanya imaginasi, terkadang saya menyesal dengan kemampuan berimaginasi akan sesuatu. Saat kenyataan tak sesuai dengan imaginasi alias versi film pribadi dalam kepala, hati ini rasanya trenyuh, sakiiit men..

Pendapat pertama saya setelah melihat si besi pencakar langit Paris untuk pertama kali adalah “Hanya seperti ini saja? Ini kan cuma tiang besi, mana warnanya aneh lagi, kok tidak seindah di foto-foto? Menara seperti ini saja terkenalnya sampai ke seluruh dunia?” Sepertinya saya memang 😀 sedikit primitif ya.

Pendapat saya ini sama dengan pendapat penduduk dan seniman-seniman Paris jaman dahulu saat menara ini baru saja dibangun. Ada banyak kritikan dilontarkan, bahkan rancangannya dianggap mengganggu mata. Apalagi waktu itu Menara Eiffel bisa terlihat dari setiap sudut kota Paris. Bahkan seorang pengarang novel masa itu yang sangat membenci Menara Eiffel selalu makan siang di restoran Menara setiap hari. Karena hanya di sinilah dia tidak akan harus memandangi si Menara selama jam makan siangnya.

Saya sedikit kecewa waktu itu, imaginasi tentang indahnya Eiffel dan romantisnya Paris tiba-tiba saja menguap dan hilang begitu saja. Terlalu banyak turis berkeliaran di sekitar bangunan, dan tidak begitu nyaman untuk liburan yang tenang. Tapi tentu saja saya bahagia karena bisa mengunjungi si Menara Paris dan juga menyadari bahwa kadang-kadang yang dianggap indah bisa terlihat buruk ataupun aneh dari sisi lain. Tetapi yang aneh pun bisa menjadi cantik karena keanehannya.

Tips sebelum berkunjung ke Menara Eiffel: Tidak perlu menjadi sutradara film pribadi dalam kepala! Jangan membangun terlalu banyak imaginasi, karena mungkin saja kamu akan sangat kecewa.

 

Facebook Comments
Exit mobile version