Kepulauan Wayag, Raja Ampat
Siapa sih yang belum dengar tentang Wayag? Langit dan air kristal biru dengan pulau unik yang luar biasa indahnya. Gambar-gambar dari Wayag, Raja Ampat kini berada di setiap iklan keindahan Indonesia dan di hampir setiap laman mengenai traveling ke Indonesia. Termasuk header laman web saya ini, heheee 😀
Perjalanan Waisai – Wayag
Jadi kami berangkat pagi-pagi buta dari Waisai dan menghabiskan 4 jam perjalanan menggunakan boat berukuran medium. Kalian harus siap-siap saja menghadapi ombak yang begitu besar. Yang menarik, menurut pemandu selam kami dan sang pengendara boat, cuaca hari itu bagus dan lautan lumayan tenang, padahal menurut kami suasana lautan saat itu tidak tenang sama sekali, apalagi dengan perahu yang ukurannya tidak begitu besar kami seakan-akan tenggelam dan naik lagi ke permukaan.
Untuk memasuki daerah kepulauan Wayag, kalian harus bayar lagi di desa sebelum masuk ke daerah Wayag. Dan biayanya terbilang sangat mahal, padahal untuk masuk daerah konservasi Raja Ampat kami sudah bayar dan kali ini harus bayar lagi. Namun di sisi lain saya mengerti bahwa daerah ini merupakan daerah yang dianggap sakral. Banyaknya turis suatu saat di masa depan bisa merusak dan mencemari keindahan alam yang selama ini dijaga dan dilindungi oleh masyarakat adat setempat.
Jadi harga tinggi yang harus dibayar ini somehow works, hanya mereka yang mampu bayarlah yang bisa masuk kesini, meskipun saya juga mengerti kadang harga yang demikian mahal bikin kita kecewa juga.
Mendaki ke Puncak Wayag
Aksi bayar-membayar belum selesai sampai disin. Untuk naik ke viewing point Wayag kalian harus membayar guide yang mengetahui trek dan memiliki hak untuk memandu wisatawan. Kalau kalian sampai kedapatan pergi ke viewing point tanpa guide, kalian harus bayar lebih mahal lagi sebagai sanksinya. Jadi kalian memang harus pikir masak-masak sebelum memutuskan untuk memasuki daerah ini.
Untuk mencapai titik dimana kalian bisa menyaksikan keindahan Wayag, kalian harus mendaki bukit karang yang curam. Pastikan untuk membawa air minum, sepatu atau sendal untuk mendaki dikarenakan batuan yang tajam, dan juga siapkan mental (pikir baik-baik jika takut ketinggian). Angin di atas puncak bukit tersebut cukup kuat, dan tempat untuk bisa menapak juga tidak begitu luas. Pastikan saja untuk tidak salah langkah. Sekali jatuh, kecil kemungkinan selamat, dan lagi rumah sakit jauh dari tempat ini.
Setelah semua perjuangan ini, akhirnya sampailah kami di viewing point. Agak menakutkan sih awalnya, tapi setelah melihat pemandangan yang tersedia 360 derajat di sekitar saya, seakan-akan darah berhenti mengalir, jantung berhenti berdegup, indahnya… Bagaikan mimpi bisa melihat lukisan indah Sang Pencipta dengan mata kepala sendiri seperti ini.
Tidak disangka-sangka akhirnya bisa menapakkan kaki disini. Sebelumnya hanya bisa memandang lewat foto, kali ini bisa liat dengan mata kepala sendiri. Benar juga kata pepatah, segala sesuatu dimulai dari mimpi. Bermimpilah yang tinggi, tapi jangan tidur terus, bangunlah juga… Kerjakan yang bisa dikerjakan untuk mewujudkan yang diimpikan 🙂
Beberapa destinasi wisata lainnya di Raja Ampat yang harus kalian kunjungi, lihat disini Destinasi Wisata Raja Ampat, Papua Barat.
6 Respon
[…] perjalanan kami ke Wayag viewpoint dan bermalam semalam di Wayag (baca cerita lengkapnya disini), paginya kami meninggalkan Wayag dan singgah di Kampung Wisata Arborek, Raja Ampat. Kampung Wisata […]
[…] saya akan tempat serupa di Papua tanah kelahiran saya. Tahun lalu saya berkunjung ke Kepulauan Wayag, Raja Ampat Papua, bentuk kepulauan Padar menyerupai pemandangan di […]
[…] Selamat Keluyuran di Padar! Baca juga trip serupa di Papua. Kepulauan Wayag, Raja Ampat. […]
[…] Lembeh mungkin tidak sepopuler Kepulauan Raja Ampat di ufuk timur Indonesia atau Taman Nasional Bunaken. Namun destinasi wisata selam di daerah ini […]
[…] Gambar-gambar dari Wayag, Raja Ampat kini berada di setiap iklan keindahan Indonesia dan di hampir setiap laman mengenai traveling ke Indonesia. Letak Kepulauan Wayag ini hanya 10 km dari garis khatulistiwa. Namun memakan jarak tempuh mencapai 4 jam dari Waisai saat cuaca bagus. Artinya 8 jam perjalanan pulang pergi. Cerita lengkap mengenai perjalanan saya ke Wayag bisa kalian baca disini Kepulauan Wayag, Raja Ampat. […]
[…] akademik pada kegiatan Sekolah Musim Panas tersebut. Sedikit mengingatkan saya pada sunset di Kepulauan Wayag di Raja […]