Site icon Get Lost Safely

Air Terjun Cunca Rami, Flores

Cunca Rami Waterfall, Flores

Pulau Flores di bagian Timur Indonesia menyimpan begitu banyak destinasi wisata yang mengagumkan seperti Komodo, Danau Tiga Warna Kelimutu, kampung adat, dunia bawah laut yang menakjubkan, pemandangan yang indah, dan tentu saja air terjunnya. Satu dari sekian banyak air terjun yang harus dikunjungi di Flores adalah Cunca Rami. Sebuah air terjun dengan ketinggian kira-kira 30 meter, terletak di Kabupaten Manggarai Barat, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Indonesia.

Cunca Rami

Air Terjun Cunca Rami. Foto

Nama Cunca Rami berasal dari bahasa setempat, Cunca berarti “air terjun” dan Rami berarti “hutan”. Air terjun ini memang berada di tengah Hutan Mbeliling, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Hutan lindung yang masih alami dan belum tersentuh tangan-tangan nakal manusia.

Hutan Mbeliling terletak di Desa Wae Lolos, Kabupaten Manggarai Barat, Flores di ketinggian sekitar 1200-an meter di atas permukaan air laut. Debit air Cunca Rami terhitung tinggi, terutama di saat musim penghujan, musim dimana saya berkunjung kesini. Percikan air yang terbawa angin saat itu mengakibatkan lensa kamera saya berkabut dan sayangnya saya tidak bisa mendapatkan foto yang cukup baik dari dekat.

Cara ke Cunca Rami

Tempat penyewaan motor

Ada beberapa cara untuk menuju ke Cunca Rami, pengalaman yang saya miliki adalah perjalanan dari Labuan Bajo. Silahkan kunjungi postingan kami untuk cara ke Labuan Bajo Mahalkah Jalan-Jalan ke Labuan Bajo? Kalian bisa menggunakan transportasi umum berupa mini bus atau bisa juga menggunakan motor sewaan dari Labuan Bajo dengan tarif Rp 75.000 per hari. Selain tarif sewa motor kalian harus memperhatikan juga biaya bahan bakar atau bensin untuk perjalanan ke tempat tujuan. Keuntungan menggunakan motor sewaan adalah kalian bisaberhenti kapan saja dimana saja di sepanjang perjalanan untuk berfoto ria atau untuk sekedar makan siang di warung pinggir jalan.

Perjalanan menggunakan motor dari Labuan Bajo ke Desa Wae Lolos kira-kira sejauh 35 km. Kalian akan melalui jalan trans Labuan Bajo – Ruteng, tidak ada begitu banyak jalan besar disini jadi kemungkinan hilang di jalan tidaklah begitu besar. Jalannya sangat baik namun menanjak dan berliku-liku, kalian kemudian akan menemui pertigaan jalan dengan tugu masuk menuju ke daerah pedesaan. Keadaan jalan kemudian berubah menjadi jalan aspal tergerus air hujan dan berlubang-lubang.

Jalan trans Labuan Bajo – Ruteng

Setelah sampai di Desa Wae Lolos, motor harus diparkir dan perjalanan selanjutnya adalah dengan berjalan kaki menembus hutan Mbeliling. Jika kalian adalah pecinta trekking dan tidak mau repot repot menggunakan motor, kemungkinan lainnya adalah dengan menginap di salah satu desa yang terletak di jalan trans LBJ – Ruteng menggunakan transportasi umum, menginap semalam dan berjalan kaki menembus hutan Mbeliling menuju Cunca Rami. Trekking jenis ini akan menghabiskan satu hari penuh (tergantung kecepatan jalan, bisa juga dilakukan selama 2 hari) dengan jalan memutar sejauh kira-kira 30 km.

Trekking ke Cunca Rami

Motor diparkir di Desa Wae Lolos dan kemudian kalian lanjutkan dengan trekking. Sesampainya di sini kalian akan dihampiri pemuda-pemuda di kampung dengan tawaran mengantarkan kalian ke Cunca Rami, tarifnya sekitar Rp 50.000. Tidak ada biaya masuk ke Air Terjun Cunca Rami, namun sesampainya di sana aka nada kotak donasi sukarela. Sesuai namanya, kalian bisa berdonasi sesuai keinginan kalian. Kotak donasi ini dijalankan oleh masyarakat di sekitar Cunca Rami.

Desa Wae Lolos. Foto

Saat itu kami tidak menggunakan jasa pemandu lokal, dengan alasan melancong mandiri, dan jika tersesat ya paling tidak bisa jalan kembali keluar hutan. Jalan setapak di hutan Mbeliling pun kami lewati, menembus hutan lebat Mbeliling. Jalan tapaknya berlumpur, licin dan tanpa penunjuk jalan. Ada beberapa persimpangan jalan, kami hanya menebak-nebak jalan mana yang harus ditempuh.

Walking trail atau jalan setapak di hutan Mbeliling. Foto

Trekking rail-nya menurun dan ditempuh selama kurang lebih 45 menit sampai 1 jam, tergantung pada kecepatan jalan. Saat itu saya pikir jalannya bagus, akhirnya salah kostum dan menggunakan sandal. Hampir saja putus di tengah jalan, sandal tersebut mengurangi kecepatan tempuh. Jadi satu pelajaran, jangan pernah menggunakan sandal di dalam kota untuk trekking ke Cunca Rami.

Menyeberangi Sungai

Sungai yang harus diseberangi menuju Cunca Rami. Foto

Trekking menembus hutan Mbeliling dilanjutkan dengan menyeberangi sebuah sungai. Belum ada jembatan yang memudahkan penyeberangan, jadi kalian harus berjalan melewati aliran sungai yang cukup deras. Salah langkah bisa saja terpeleset dan habislah nasib kamera-kamera kalian.

Jalan baru menuju Cunca Rami

Setelah menyeberangi sungai kalian akan melihat Air Terjun Cunca Rami dari jauh dengan hamparan bidang sawah. Melewati daerah persawahan kami menemui jalan besar yang terlihat baru saja dibuat. Lantas kami sedikit kebingungan, namun kemudian datang seorang ibu yang menyapa dan menunjukkan jalan ke cunca rami. Ternyata jalan tersebut rencananya akan dibuat untuk memudahkan perjalanan ke Cunca Rami.

Si ibu ini sangat ramah, bahasa indonesianya kurang jelas namun ia menunjukkan jalan sambil mengebas parangnya memotong rumput yang tumbuh menutupi jalan setapak menuju cunca rami. Ia kemudian menunjukkan kotak donas sukarela tersebut, kami yang telah dibantu tentu saja menyumbang sekadarnya.

Selamat Menikmati Cunca Rami

Terpampanglah Air Terjun Cunca Rami yang tinggi di depan kami. Di bawahnya terdapat semacam kolam dengan air berwarna biru, berenang di sini cukup aman. Tidak ada banyak turis yang mendatangi destinasi ini dikarenakan beratnya medan yang harus ditempuh. Jadi kalau kalian beruntung kalian bisa mendapatkan pemandangan VIP tanpa banyak turis berseliweran.

Ibu ramah dan Cunca Rami

Hujan kemudian turun, suhu pun turun. Untungnya ada semacam tempat berteduh agar tidak kehujanan. Kami dan 2 orang turis asal Prancis berteduh sambil menunggu hujan reda. Setelah kira-kira setengah jam menunggu hujan sudah berkurang dan kami memutuskan untuk kembali ke Labuan Bajo sebelum aliran air bertambah besar setelah turunnya hujan.

Jalan pulang ke Desa Wae Lolos dari Cunca Rami agak sedikit mendaki dan mengahabiskan waktu lebih panjang dibandingkan jalan menuju Cunca Rami. Dikarenakan alasan cuaca kami membatalkan perjalanan selanjutnya menuju Air Terjun Cunca Lolos yang berada dekat desa, namun melalui jalan setapak yang berbeda. Air terjun lain yang bisa kalian kunjungi adalah Cunca Wulang yang letaknya lebih dekat dibandingkan dengan perjalanan ke Cunca Rami.

Foto Perjalanan

Berikut ini adalah beberapa hasil jepretan dari trip kami ke Air Terjun Cunca Rami, Flores, Indonesia. Beberapa di antaranya tersedia di bank foto jika kalian berniat membeli foto tersebut. Silahkan klik foto tersebut atau deskripsi di bawah foto dan kalian akan langsung dialihkan ke laman Dreamstime kami.

Air terjun setinggi 30 meter, Cunca Rami. Foto

 

Daerah persawahan dan air terjun. Foto

 

Kolam biru di bawah Air Terjun Cunca Rami. Foto

 

Tanaman cantik di sekitar air terjun

 

Ketemu ini di perjalanan pulang

Foto lebih banyak dari trip ini silahkan kunjungi Galeri Foto dan untuk destinasi wisata selain Cunca Rami silahkan baca 7 Destinasi Wisata di Labuan Bajo.

Tips

 

Facebook Comments
Exit mobile version